"Bungong U" Lambang Kejayaan dan Kemakmuran Pulau Weh Dari Masa ke Masa

Setelah diresmikannya motif khas Sabang beberapa waktu lalu, akhirnya Kota Sabang memiliki motif seni yakni "Bungong U" atau yang diartikan dalam bahasa indonesia yakni "Bunga Kelapa". Penetapan  motif Bungong U  pun telah dibahas dalam forum seminar resmi motif Kota Sabang yang dihadiri oleh beberapa pelaku adat, seniman, masyarakat dan para desainer guna membahas motif apa yang paling tepat untuk ditetapkan.


Dalam forum seminar yang berlangsung di aula Pemko Sabang itu, sedikitnya ada beberapa motif yang dibahas untuk ditetapkan sebagai motif Sabang, yaitu Bungong U (bunga kelapa), Boh Gapeuh (bunga kapas), Tali Kapal, Bungong Lawang (cengkeh) dan Boh Lada (merica). Dari kelima usulan, forum menyepakati Bungong U sebagai motif andalan Sabang.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Kota Sabang, Mulyana Sari, mengatakan Bungong U adalah lambang kejayaan dan kemakmuran Pulau Weh dari masa ke masa. Terpilihnya motif bunga kelapa ini cukup beralasan, dimana hampir disetiap sudut Kota Sabang ini terdapat batang kelapa. Sehingga sangat wajar jika motif itu menjadi pilihan peserta forum.

Mulyana Sari yang juga merupakan istri Walikota Sabang menegaskan, penetapan Bungong U sebagai motif utama Pulau Weh juga mengandung filosofi tersendiri. "Bungong U yang berwarna putih dan kekuningan itu dapat kita artikan, kalau putih mermakna suci sementara kuning kekuningan bermakna kejayaannya", ujarnya.

Penetapan itu sendiri juga mendapat dukungan dari Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Sabang, Ramli Yus. Dalam forum tersebut dirinya mengatakan, berdasarkan sejarah, pada zaman kolonial Belanda Sabang menjadi kota pelabuhan bebas dan satu-satunya pelabuhan bebas di Indonesia pada zaman itu.

"Kemudian pada tahun 1950-an Sabang juga salah satu pulau yang menghasilkan kelapa (kopra) terbanyak di Aceh yang mana pada masa itu langsung di export keluar negeri. Jadi cukup beralasan jika yang dipilih itu adalah Bungong U (bunga kelapa), karena secara histori pohon yang hidup disemua tempat itu memiliki kesan tersendiri dalam perjalanan Kota Sabang ini", ujar Ramli Yus.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sabang, Sofyan Adam berharap agar motif ini dapat menjadi nilai tambah bagi Sabang sebagai daerah destinasi pariwisata dunia. "Motif ini juga dapat dijadikan beraneka ragam karya seni untuk menarik minat wisatawan. Inisiatif Dekranasda Sabang sudah tepat menetapkan motif unggulan Pulau Weh. Hal ini tentu akan memberikan nilai lebih pada industri pariwisata, dan juga akan menambah karya seni generasi muda dimasa yang akan datang" harapnya.(HS)



Previous
Next Post »