Weh Rampoe Festival 2018

Salah satu kelebihan Aceh yang patut kita banggakan adalah Aceh sangat menjaga dan melestarikan budaya dari para leluhurnya. Tak heran jika salah satu seni tari Aceh sudah diakui oleh UNESCO. Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki seni tari tradisional yang menarik dan populer. Perhelatan Weh Rampoe Festival 2018 akhir pekan ini menunjukkan bukti bahwa Aceh sangat menjaga dan melestarikan seni budayanya.


Weh Rampoe Festival 2018 merupakan event kebudayaan Aceh yang akan digelar di Sabang Fair, Gampong Kuta Barat, Kota Sabang pada 7 Oktober 2018. Dimana yang nantinya akan melibatkan 350 penari dan musisi entik yang mengedepankan gerak tari tradisi, seperti Tari Likok Pulo sebagai identitas kepulauan, dan ragam tari pesisir, diantaranya Tari Rapa'i Geleng, Seudati, Ratoh Duek dan Ratoh Jaroe.

Event yang termasuk dalam Calendar Of Event Aceh 2018 ini sebagai salah satu komitmen pemerintah Aceh dalam melestarikan kesenian tradisi yang berkesinambungan sebagai jati kebudayaan Aceh, sekaligus menjadi ajang untuk memperkenalkan beragam khasanah seni budaya Aceh ke mata dunia Internasional.

Untuk memeriahkan event ini penyelenggara juga turut mengundang artis lokal yaitu Rialdoni. Tak hanya Rialdoni, Rapa'i Pase juga ikut diundang untuk menyemarakkan perhelatan seni budaya Aceh ini.

Show Director dan Konseptor Weh Rampoe Festival, Sarjev,  mengatakan puluhan penabuh Rapa'i dan Rapa'i Pase sangat senang diundang pada event Weh Rampoe Festival 2018 ini. Mengingat rapa'i yang mereka rawat ada yang usia ratusan tahun, sementara untuk performance sangat jarang. Menurut Sarjev, nantinya gemuruh Rapa'i Pase akan membahana se antero Kota Sabang.

Sarjev juga mengatakan semoga event yang akan berlangsung dua hari lagi ini menjadi warna lain dari event sebelumnya. Event ini juga harus menjadi ajang kalender tahunan sebagai wujud promosi pariwisata Aceh.




Previous
Next Post »